Koleksi

Flag Counter

Senin, 29 Februari 2016

Tabel Waktu Gerhana Matahari Total Indonesia 9 Maret 2016

Gerhana Matahari Total Rabu 9 Maret 2016 Akan Kembali Di Tempat Yang Sama Tahun 2252

gerhana matahari total 2016 Maret 9_total_solar_eclipse_2016-03-09
Pada Gerhana Matahari Total (GMT) pada Maret 2016, ada 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka, yaitu Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
GMT itu juga bisa dinikmati di sejumlah kota besar seperti, Palembang, Tanjung Pandang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Ternate, dan Sofifi.
Pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016, terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia. Gerhana sejenis pernah mewarnai Indonesia pada tahun 1983 lalu dan dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat, karena ketika terjadi GMT 11 Juni 1983 lalu, semua orang dihimbau untuk tidak menyaksikannya.
Pada waktu itu, Dokter-dokter menghimbau dengan ancaman mereka akan buta karena menatap cahaya ultraviolet yang terjadi di kala itu. Namun akibat canggihnya teknologi dan informasi pada masa kini, melihat GMT menjadi suatu yang ditunggu-tunggu. Apalagi Gerhana Total di Indonesia adalah peristiwa yang lebih langka jika dibandingkan Gerhana Sebagian.

Indonesia, Tuan Rumah Gerhana Matahari Total 2016
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/74/SE2016Mar09T.png/479px-SE2016Mar09T.pngPada 9 Maret 2016, Indonesia menjadi tuan rumah dalam menyambut salah satu fenomena alam terakbar di dunia, yaitu Gerhana Matahari Total(GMT).
Di antara negara-negara yang dilintasi GMT, Indonesia merupakan negara yang beruntung karena menjadi jalur totalitas GMT 2016.
Adapun jalur totalitas tersebut Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Tabel Waktu Perkiraan Gerhana (Waktu dihitung dengan Eclipse 2016 Android App)

Kota / CityMulai / start parsialMulai / start totalAkhir / end totalAkhir / end parsial
Pulau Pagai-Utara,Indonesia(UTC +7)
March 09 sunrise / terbit 06:25TOTAL07:18:2307:20:1508:25:56
Palembang,Indonesia(UTC +7)
March 09 06:20:29TOTAL07:20:4807:22:4108:31:27
Jakarta, Java,Indonesia(URC +7)
March 09 06:19:51parsialparsial08:43:41
Palu,Sulawesi, Indonesia(UTC +8)
March 09 07:27:51TOTAL08:37:4708:39:5210:00:34
Ternate,Indonesia(UTC +8)
March 09 07:36:03TOTAL08:51:4008:54:1910:20:50
Kuala Lumpur,Malaysia(UTC +8)
March 09 07:24:22parsialparsial09:31:00
Singapore(UTC +8)March 09 07:23:01parsialparsial09:32:54
Manila,Filipina (UTC +8)March 09 07:51:14parsialparsial10:14:20
Bangkok,Thailand(UTC +8)
March 09 07:39:03parsialparsial09:32:39
Maksimum Gerhana,Samudra Pasifik(UTC) (durasi 4 menit, 09 detik)March 09TOTAL00:02:41TOTAL01:55:06TOTAL01:59:1603:30:25
Darwin,Australia(UTC +9.5)
March 09  09:07:29parsialparsial11:35:00
Pulau Yap Island,Mikronesia(UTC +10)March 09 10:02:49parsialparsial13:01:48
Hawaii,USA (UTC +10)
March 08 16:36:52parsialparsial18:30:06

Peristiwa langka yang baru bisa kita nikmati lagi pada tahun 2252 ini diharapkan dapat diterima baik oleh masyarakat Indonesia sebagaimana turis asing yang dengan antusias sudah menyiapkan perjalanan untuk menikmati GMT 2016.
Perkembangan teknologi yang pesat ini diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan potensi nasional yang seharusnya dapat mengembangkan Indonesia khususnya di sektor pariwisata.
GMT 2016 ini membawa peluang besar bagi seluruh daerah di Indonesia baik dari segi bisnis maupun pengenalan budaya, khususnya daerah-daerah yang dilintasi GMT.
tabel gerhana matahari total 9 maret 2016
Palembang Akan Menikmati Gerhana Matahari Total 2016
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 akan melintasi berbagai kota di Indonesia. Jalur totalitas akan melintasi area Sumatera Selatan dan salah satu kota yang cukup beruntung menikmati Gerhana Matahari Total adalah kota Palembang yang juga merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan.
Kota Palembang yang diberi julukan Venice di Timur, merupakan kota tertua di Indonesia jika ditilik dari prasasti Kedukan Bukit. Sebagai kota yang pernah menjadi pusat kerajaan besar seperti Sriwijaya di masa lalu, Palembang memiliki obyek-obyek wisata menarik yang bisa dikunjungi.
Pada tanggal 9 Maret 2016, Palembang akan berada di dalam jalur totalitas gerhana matahari dengan durasi 1 menit 47 detik.
total_solar_eclipse_of_2016-03-09_in_Palembang
Waktu Terjadinya Gerhana Matahari Total di Palembang
– Matahari terbit: 06:10 WIB
– Kontak 1, atau awal gerhana sebagian: 06:20:29,2 WIB
– Kontak 2, atau awal gerhana total: 07:20:47,8 WIB
– Puncak gerhana: 07:21:43,3 WIB
– Kontak 3, atau Akhir gerhana total: 07:22:39,2 WIB
– Kontak 4, atau Akhir gerhana: 08:31:24,7 WIB
Peristiwa langka yang baru bisa kita nikmati lagi pada tahun 2252 ini diharapkan dapat diterima baik oleh masyarakat Indonesia sebagaimana turis asing yang dengan antusias sudah menyiapkan perjalanan untuk menikmati GMT 2016.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7d/Solar_eclipse_animate_%282016-Mar-09%29.GIFPada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia akan dapat menyaksikan gerhana matahari parsial.
Gerhana matahari total dianggap sebagai salah satu fenomena alam paling mengesankan yang terjadi di Bumi.
Di Timur Samudera Pasifik, gerhana matahari total akan terjadi selama lebih dari 4 menit. Sedangkan, garis kuning menunjukkan daerah dengan gerhana matahari parsial
Sebagian besar India dan Nepal akan mengalami gerhana matahari parsial. Sementara itu, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini akan dapat menyaksikan lebih dari 50% gerhana parsial.
Sedangkan Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan melihat sekitar 50% gerhana matahari parsial. Sementara Australia, China, Jepang dan Alaska akan mendapatkan kurang dari 50% gerhana parsial.

Peristiwa Astronomi Lainnya

Selain terjadi Gerhana Matahari Total pada tanggal 9 Maret 2016, ada beberapa peristiwa astronomi lainnya di Indonesia, diantaranya adalah:
1. Januari 4 –  Hujan Meteor Quadrantid
Mari mulai tahun 2016 dengan menyaksikan peristiwa kembang api di langit malam. Bukan sekedar kembang api yang biasa dan tidak mirip juga. Tapi ini adalah lintasan meteor Quadrantid yang sudah berlangsung sejak tgl 28 Desember dan akan berakhir tanggal 12 Januari. Puncaknya tanggal 4 Januari 2016 pukul 15:00 WIB dan bisa disaksikan datang dari rasi Bootes.
Meskipun puncak hujan meteor Quadrantid berlangsung sore hari, para pengamat masih bisa menikmatinya saat malam saat rasi Bootes tampak di langit malam. Pengamatan puncak bisa dilakukan tanggal 4 atau 5 Januari dini hari kala rasi Bootes terbit pukul 3 dini hari sampai sebelum fajar.
Meteor Quadrantids
Hujan Meteor Quadrantid
2. Maret 8 –  Oposisi Jupiter
Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter sepanjang malam beserta satelit-satelit Galilean pengiringnya.
3. Maret 20 – Ekuinoks
Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.
4. Maret 23 – Gerhana Bulan Penumbra
Dua minggu setelah GMT, kita kembali bisa menikmati gerhana. Kali ini adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi saat Bulan melintasi penumbra Bumi. Saat gerhana penumbra, Bulan akan tampak sedikit gelap. Seluruh Indonesia bisa menikmati Gerhana Bulan Penumbra. Untuk Indonesia Barat dan tengah, Bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.
5. April 22– Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 22 April. Akan tetapi, hujan meteor yang akan tampak datang dari rasi Lyra ini akan sulit diamati mengingat Bulan sedang fase Purnama dan terang sepanjang malam.
Meskipun demikian, kamu masih bisa mencari lokasi yang minim polusi cahaya untuk menanti kehadiran meteor ini. Pengamatan bisa dilakukan dari tengah malam sampai sebelum fajar setelah rasi Lyra terbit jam 10 malam.
Meteor Lyrids
Hujan Meteor Lyrid
6. Mei 6 – Hujan Meteor Eta Aquarid
Dimulai tanggal 19 Maret – 28 April, hujan meteor Eta Aquarid akan mencapai puncak tanggal 6 April pukul 03.00 dini hari. Langit yang tanpa Bulan karena Bulan dalam fase Bulan Baru menjadikannya waktu yang tepat untuk menikmati hujan meteor yang berasal dari sisa komet Halley dan tampak dari rasi Aquarius tersebut. Pengamatan bisa dilakukan setelah rasi Aquarius terbit tengah malam sampai jelang fajar. Tidak akan ada Bulan yang menjadi sumber cahaya di langit malam.
7. Mei 9 – Transit Merkurius
Saatnya melihat kehadiran Merkurius dengan menggunakan teleskop yang sudah dipasang filter Matahari. Merkurius akan melintas di depan permukaan Matahari. Mirip seperti transit Venus di tahun 2012. Sayangnya saat transit terjadi Matahari sudah terbenam bagi pengamat di Indonesia. Meskipun demikian Transit Merkurius ini merupakan satu—satunya transit Merkurius dekade ini.
mercury-merkurius header
Merkurius
8. Mei 22 – Oposisi Mars
Akankah isu dua bulan di langit malam muncul lagi? Isu yang diedarkan sejak Oposisi Mars tahun 2003. Tapi yang pasti tahun 2016 kita akan dapat menikmati Mars yang sedang berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.  Tapi, jangan berharap planet merah ini aan tampak lebih besar dari noktah di langit malam. Apalagi sebesar Bulan. Bangunlah dari tidurmu kalau kamu masih mempercayai isu lama itu.
9. Juni 3 – Oposisi Saturnus
Planet yang cincinnya tampak indah itu akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi tanggal 3 Juni. Jadi jangan lewatkan! Saturnus akan tampak lebih terang dibanding waktu lainnya dan akan dapat dinikmati kehadirannya sepanjang malam. Gunakan teleskop dan kameramu untuk memotret planet cincin ini.
10. Juni 21 – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara ; Winter Solstice – Belahan Selatan)
Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.
11. Juli 30 – Hujan Meteor Delta Aquariid Selatan
Hujan meteor Delta Aquariid dimulai tanggal 12 Juli- 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 16 meteor per jam pada tanggal 30 Juli. Hujan meteor yang akan tampak dari rasi Aquarius ini berasal dari sisa debu komet Marsden and Kracht. Rasi Aquarius akan terbit jam 8 malam, dan pengamatan bisa dilakukan sampai jelang fajar.
12. Agustus 12 – Hujan Meteor Perseid
Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus, hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 12 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 150 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus.
Bulan yang sedang cembung besar menjadi polusi cahaya bagi langit. Tapi pengamatan bisa dilakukan sejak tengah malam setelah rasi Perseus terbit. Bulan terbenam jelang tengah malam. Karena itu pengamatan sebaiknya dilakukan setelah Bulan terbenam untuk memperoleh kondisi yang terbaik.
Perseid Meteors Over Ontario.Image Credit n Copyright by Darryl Van Gaal, Annotation, Judy Schmidt
Perseid Meteors Over Ontario.Image Credit n Copyright by Darryl Van Gaal, Annotation, Judy Schmidt
13. 28 Agustus 28 – Konjungsi Venus & Jupiter
Dua planet terang ini akan berada pada posisi terdekatnya. Dan tampak berpapasan sangat dekat di langit malam, hanya terpisah 0,1º dan bisa dinikmati saat senja setelah Matahari terbenam di barat.
14. September 1 – Gerhana Matahari Cincin
Cincin api yang indah akan tampak di langit saat Bulan melintas di depan Matahari. Tapi karena Bulan sedang berada pada posisi yang jauh dari Bumi maka tidak seluruh piringan Bulan menutupi piringan Matahari. Akibatnya pengamat di Bumi bisa menikmati lingkaran piringan Matahari seperti cincin.
Gerhana Matahari Cincin ini bisa dinikmati oleh masyarakat di Afrika, sebagian masyarakat Arab Saudi, sebagian kecil Indonesia (Sumatera Selatan, Lampung, sebagian Jawa) dan sebagian kecil Australia. Lokasi terbaik untuk GMC ini di Gabon, Kongo, Tanzania, Madagaskar, dan lautan Hindia.
15. September 2 – Oposisi Neptunus
Tidak mudah untuk mengamati planet es biru ini. Tanggal 2 September menandai posisi terdekatnya dengan Bumi. Meskipun demikian, Neptunus tetap hanya obyek titik biru di teleskop anda.
16. September 17 – Gerhana Bulan Penumbra
Inilah Gerhana Bulan Penumbra kedua yang terjadi di tahun 2016.  Kali ini seluruh Indonesia bisa menikmati gerhana ini dari awal, meskipun sebagian masyarakat papua akan melihat gerhana yang sudah terjadi saat Bulan terbit.
17. September 22 – Ekuinoks
Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan  Ekuinoks Musim Gugur atau titik balik musim gugur yang menandai awal musim gugur. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan September merupakan vernal ekuinoks atau ekuinoks musim semi yang menandai awal musim semi.
18. Oktober 8 – Hujan Meteor Draconid
Hujan meteor minor yang tampak datangd ari rasi draco ini akan berlangsung dari tanggal 6 – 10 Oktober. Puncaknya tanggal 8 Oktober dengan laju 10 meteor per jam. Hujan meteor Draconid ini berasal dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner. Bisa dinikmati setelah Matahari terbenam sampai rasi Draco terbenam jam 9 malam.  Bulan masih cukup terang di langit malam.
draconids meteor shower 2011
Hujan Meteor Draconid
19. Oktober 15 – Oposisi Uranus
Setelah Mars, Jupiter,  Saturnus dan Neptunus berada pada posisi terdekatnya dari Bumi, kini giliran Uranus, si planet es raksasa lainnya untuk berada dekat dengan Bumi. Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop.
20. Oktober 21 – Hujan Meteor Orionid
Oktober, saatnya menikmati lintasan debu komet Halley di langit malam. Hujan meteor Orionid ini akan tampak datang dari rasi pembajak sawah atau rasi Waluku atau rasi Orion si pemburu. Hujan meteor Orionid bisa mulai dinikmati dari tanggal 2 Oktober – 7 November.
Puncaknya tanggal 21 Oktober akan menghadirkan 15-20 meteor setiap jamnya di langit malam. Bulan sedang dalam fase cembung besar dan terbit jam 11 malam. Rasi Orion sendiri terbit jam 10 malam, dan keberadaan Bulan yang cukup terang menjadi polusi cahaya bagi pengamat. Karena itu carilah lokasi yang minim polusi cahaya lampu kota untuk meminimalisir gangguan cahaya saat berburu hujan meteor.
meteor orionids
Hujan Meteor Orionid
21. November 5 – Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor minor ini memang hanya menghasilkan 5 -10 meteor di malam puncaknya, Hujan meteor Taurid berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke.
Hujan meteor yang tampak dari rasi taurus ini akan berlangsung dari tanggal 7 September – 10 Desember dengan puncak untuk tanggal 5 Desember. Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam, dan Bulan sedang fase sabit dan terbenam jam 09.22 wib. Karena itu cahaya Bulan tidak akan menjadi masalah.
22. November 12 – Hujan Meteor Taurid Utara
Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 12 Oktober – 2 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November. Saat malam puncak, Hujan Meteor Taurid Utara akan menghiasi langit dnegan 7 meteor per jam.
Kombinasi Hujan meteor Taurid Utara dan Selatan memberikan tontonan menarik bagi para pengamat langit malam. Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam. Bulan dalam fase cembung besar dan baru terbenam jam 3 dini hari. Untuk itu jika ingin tidak ada gangguan cahaya Bulan, pengamatan bisa dilakukan setelah Bulan terbenam sampai jelang fajar.
23. November 17 – Hujan Meteor Leonid
Dulu hujan meteor Leonid pernah tampak luar biasa dengan badai meteornya, akan tetapi sekarang hujan meteor Leonid hanya menyisakan 15 meteor per jam saat puncak. Puncak hujan meteor dengan ratusan meteor per jam hanya terjadi 33 tahun sekali dan yang terakhir terjadi tahun 2001.
Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle dan akan tampak dari rasi Leo si singa. Rasi Leo terbit tengah malam dan Bulan masih dalam kondisi cembung besar di langit malam. Cahayanya masih cukup terang bagi para pemburu hujan meteor. Tapi pengamatan bisa dimulai lewat tengah malam sampai fajar.
meteor leonids
Hujan Meteor Leonid
24. Desember 14 – Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Leonid, salah satu hujan meteor yang layak ditunggu mengingat puncaknya bisa menghadirkan 120 meteor per jam. Sayang beribu sayang, puncak Hujan Meteor Geminid tahun 2016 bertepatan dengan Bulan Purnama dan bulan baru dua hari meninggalkan titik Perigee atau titik terdekatnya dengan Bumi.
Artinya lagi, Bulan akan tampak lebih terang dari biasanya. Dan ini akan jadi masalah bagi para pemburu meteor. Kalau kamu sangat ingin menikmati Hujan meteor Geminid saat Bulan purnama di perigee, carilah lokasi yang minim polusi cahaya sehingga hanya sinar purnama yang jadi cahaya di langit.
Dan tunggulah hujan meteor. Kamu juga bisa menikmati wajah Bulan dan melihat kawah-kawahnya. Siapa tahu kamu cukup beruntung untuk melihat atau memotret meteor yang melintas. Rasi Kembar Gemini akan terbit jam 8 malam.
25. Desember 21 – Solstice (Winter Solstice – Belahan Selatan ; Summer Solstice – Belahan Utara)
Titik balik musim dingin bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan siang terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah malam terpanjang.
Itulah beberapa peristiwa astronomi yang akan terjadi di tahun 2016. (sumber: wikipedia / lamgitselatan / nationalgeographic)
Pustaka:
Path_of_the_total_solar_eclipse_of_2016-03-09_in_Indonesiatotal_solar_eclipse_of_2016-03-09Global_path_of_the_total_solar_eclipse_2016-03-09



Kabar gembira untuk warga jogja n sekitarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar