Eramuslim.com – Gerakan Freemason-Templaris ini juga mempengaruhi banyak kelompok lain, misalnya Scottish Rites Freemasonry, khususnya keleompok yang disebut Rectified Scottish Rite,
yang berakar kuat di Perancis. Kaum Mason di Perancis memiliki legenda
“Maître Jacques’, seorang tokoh mistis pelindung serikat-serikat tukang
batu Perancis abad pertengahan.
Konon, ia adalah seorang kepala tukang batu (Mason Master)
yang ikut membangun Kuil Sulaiman. Setelah kematian Hiram Abiff, ia
meninggalkan Palestina dan bersama tigabelas(!) orang tukang batu
lainnya berlayar ke Marseilles (kota yang sama di mana Maria Magdalena
melarikan diri). Di Marseilles, dia menyembunyikan diri dari kejaran
para pengikut kepala tukang Pater Soubise yang sangat ingin membunuhnya.
Dia kemudian berlindung di gua di wilayah Sainte Baume, lagi-lagi gua
yang sama dengan tempat bersembunyinya Maria Magdalena. Upayanya
ternyata tidak berhasil. Ia diketahui dan dibunuh. Kaum Mason masih
menziarahi gua ini setiap tanggal 22 Juli.
Pernyataan Ramsay yang kemudian diikuti dengan pengakuan Baron Von
Hund ini akhirnya dianggap berbahaya oleh Mason aras utama. Situasi di
Eropa sendiri kala itu memang masih alergi dengan istilah Templar.
Apalagi sejumlah penguasa di Eropa masih menyimpan kecurigaan bahwa
Templar suatu waktu akan membalas dendam kepada mereka akibat peristiwa
di abad ke-14. Akhirnya pada tahun 1778 diselenggarakan pertemuan besar
Freemasonry di Lyons yang kemudian melahirkan Rectified Scottish Rite, dengan sebuah ordo kamuflase dengan nama Chevalier Bienfaisant de la Cité Sainte, yang sesungguhnya hanya nama lain dari Templar.[1]
Salah satu tokoh penting dalam pertemuan Lyons ini adalah filsuf
okultisme bernama Louis Claude de Saint Martin (1743-1804). Martinisme
merupakan ajaran okultisme yang paling berpengaruh di Lyons dan juga
Perancis Selatan. Ia kemudian juga mendirikan Lodge Martinist di kota
yang sama. Dan pastor kita yang terkenal dari Rennes-le-Château, Bérenger Sauniére, merupakan anggota dari Lodge Martinist di Lyons pada masanya.[2]
Selain Ritus Skotlandia, juga bermunculan di sejumlah negara ritus-ritus lainnya seperti Freemason ritus Mesir (Memphis Rite)
yang sangat mengagungkan feminitas dari Dewi Isis. Ada pula Ordo Kuno
dan Militer Bait Yerusalem yang didirikan pada tahun 1804 oleh seorang
dokter, Bernard Raymond Fabré-Palaprat. Ia diyakini telah memperoleh
otoritasnya dari The Charter of Transmission of Larmenius (Piagam Penyampaian Pesan kepada Larmenius) atau yang biasa disingkat jadi ‘Piagam Larmenius’.
Jika ini benar, berarti Palaprat adalah penerus sejati Ordo Templar,
sebab Piagam itu dikisahkan telah ditulis pada tahun 1324 oleh Johannes
Marcus Larmenius, seorang tokoh yang diangkat sebagai Grand Master Ordo
Biarawan Sion oleh Jacques de Molay sendiri, Grand Master Templar yang
dibakar hingga menemui ajal. Gulungan piagam itu diperkirakan
bertorehkan tanda tangan semua Grand Master Ordo Templar berikutnya
setelah Jacques de Molay hingga beberapa generasi selanjutnya.
Sejumlah peneliti, di antaranya Leigh dan Baigent sendiri, menyatakan
Palaprat berdusta. Namun Lynn Picknett dan Prince meyakini Palaprat
benar karena menyatakan telah melihat sendiri Piagam Larmenius itu,
sedang yang lainnya hanya melihat terjemahan Inggrisnya.[3]
ROSSLYN CHAPEL
Kota Edinburgh berada di Teluk Fort yang berhadapan langsung dengan
Laut Utara. Ia berada di Barat Skotlandia yang berbatasan dengan kota
Berwick on Tweed di Utara Great Britain. Sebelah timur Edinburgh berdiri
kota Glasgow yang juga berada di dataran rendah. Saat Templar ditumpas,
berbeda dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya yang berada di bawah
pengaruh Paus dari Vatikan, Skotlandia bisa dianggap sudah lepas dari
pengaruh Vatikan (ekskomunikasi). Sebab itu, wilayah ini menjadi tujuan
utama pelarian para Templar yang dikejar-kejar Phillipe IV dan Paus
Clement. Robert the Bruce, sang raja, menyambut mereka dengan tangan
terbuka.
Setibanya
di Skotlandia, para Templar menanggalkan jubah dan mantel putihnya dan
mengganti dengan pakaian para pekerja, tukang batu. Para Templar
menyusup ke dalam serikat pekerja dan akhirnya menguasainya. Sebutan
Mason untuk tukang batu akhirnya dipakai sebagai nama gerakan rahasia
mereka. Berkat kepiawaian dan jaringan mereka yang kuat, di antaranya
dengan keluarga bangsawan berpengaruh di Skotlandia, William Saint Clair
(Guillaume St Clair), yang juga seorang Templar bahkan ikut serta dalam
Perang Salib pertama, para Mason dengan cepat membaur dengan kalangan
istana dan pembesar Skotlandia. Banyak anggota keluarga William St Clair
juga anggota Templar.
Bahkan pada tahun 1101, Catherine St Clair dikabarkan menikahi salah
seorang seorang pendiri Templar. Jasa-jasa para Templar dalam peperangan
Banockburn demikian besar sehingga raja dan kalangan istana merasa
berhutang budi padanya. Hubunganpun terjalin dengan sangat erat.
Pertemanan yang sangat akrab ini berjalan hingga empat abad lamanya,
dari abad ke-14 hingga ke-18 M.
Di dekat Edinburgh dan hanya berjarak 15 kilometer dari pusat Templar
kuno di Balantrodoch, para Templar mendirikan sebuah kapel yang awalnya
diakui sebagai kapel keluarga, walau setelah pembangunannya selesai,
kapel yang ada sama sekali tidak bisa disebut sebagai kapel keluarga
karena terlalu mewah, besar, dan bernilai jika hanya dipakai oleh
keluarga. Namun kalau yang dimaksud dengan istilah ‘keluarga’ adalah
“Keluarga Besar Templar” atau “Persaudaraan para Templar” maka ini bisa
saja. Pembangunan kapel ini dipimpin langsung oleh William St Clair.
Para Mason dan Rosicrusian terpilih didatangkan dari sejumlah negara
Eropa untuk membangun kapel yang dinamakan Rosslyn Chapel. Selain
didedikasikan kepada para Templar dan para leluhurnya, juga sebagai
bentuk penghormatan pada para dewa-dewi, Kapel Rosslyn dipercaya
didirikan sebagai bentuk tantangan kepada Gereja Katolik dan Paus. “Kami
masih ada dan berdiri tegak setelah 150 tahun engkau menumpas kami!”
mungkin seperti ini pesan para Templar terhadap Gereja katolik.
Tidak seperti gereja pada umumnya, pembangunan dan arsitektur Kapel
Rosslyn yang diselesaikan pada tahun 1450 sungguh-sungguh kental dengan
segala ornamen dan simbol-simbol yang merepresentasikan keyakinan para
Mason. Selain gereja, di sekeliling daerah itu juga dibuka sebuah
perkampungan guna dijadikan tempat penampungan para Mason dan
Rosicrusian yang bekerja membangun gereja ini.
Arsitektural kapel tersebut sungguh unik dan tiada duanya di seluruh
daratan Eropa, bahkan dunia. Mungkin hanya Kuil Herod (Haikal Sulaiman)
yang mampu menyamai kerumitan dan keindahan, sekaligus keseraman,
arsitektural Rosslyn. Kapel ini dengan sangat tepat menangkap atmosfir
Kuil Herod. Nyaris seluruh bagian dari kapel ini dihiasi dengan
simbol-simbol Masonik. Di antara simbol itu adalah relief di
dinding-dinding dan lengkungan-lengkungan yang menggambarkan kepala
Hiram Abiff dan pembunuhnya, sebuah relief dari suatu upacara
pembaiatan, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas.
Kapel ini diwarnai oleh warna paganisme dan okultisme yang kental, di
mana di dalamnya bercampur elemen arsitektural gaya Mesir, Yahudi,
Gothik, Norman, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik. Inilah puncak
dan maha karya dari para tukang batu (Mason) saat itu. Salah satu aspek
yang paling unik adalah puncak-puncak tiangnya yang didekor dengan
motif bunga lili, kaktus, dan jagung, di samping bermacam-macam bentuk
tanaman lainnya.
Dikarenakan banyaknya elemen dekoratif pagan di dalam kapel ini,
sehingga seorang pendeta, yang menuliskan kisah tentang pembaptisan yang
dilakukan oleh Baron Rosslyn di tahun 1589 mengeluh, “Karena kapel
dipenuhi oleh patung-patung pagan, tidak ada tempat yang sesuai untuk
menyelenggarakan Sakramen”. Ini artinya tiada tempat yang bersih dari
simbol-simbol paganisme. Namun pada tanggal 31 Agustus 1592, berkat
tekanan yang dilakukan terhadap Baron Oliver St. Claire dari Rosslyn,
altar kapel yang bergaya pagan dihancurkan. (Bersambung/Rizki
Ridyasmara)
——————————————-
[1] Lyn Picknett dan Olivia Prince; The Templar Revelation; hal. 241.
[2] The Sauniere Da Vinci, Awal Terungkapnya The Da Vinci Code; Documentary Movies, 2006.
[3] Lynn Picknett dan Olivia Prince; The Templar Revelation; hal. 244.
EraMuslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar